Channel Avatar

Mulia Qalbu @UCZAidbbp7mai-cD7uxNPYjg@youtube.com

19K subscribers - no pronouns :c

Siraman qalbu buat kalian yang lagi galau stres lagi down se


Welcoem to posts!!

in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c

Mulia Qalbu
Posted 1 week ago

0 - 0

Mulia Qalbu
Posted 1 week ago

Apakah makan malam boleh di dahulukan daripada shalat????


Syarah Bulughul Maram, Hadits No. 190

Makan Malam Boleh Didahulukan Daripada Shalat

Dari Anas radhiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

اِذَا قُدِّمَ الْعَشَاءُ فَابْدَءُوْا بِهٖ قَبْلَ اَنْ تُصَلُّوا صَلَاةَ الْمَغْرِبِ

"Apabila makan malam sudah disediakan, maka mulailah dengan memakannya sebelum kamu shalat Maghrib."

Kosakata Hadis:
Al-Asyā'u: Artinya makanan yang disantap pada malam hari.

Hal-hal Penting Hadis:
1. Bila waktu shalat Maghrib telah tiba, lalu dihidangkan makan malam sedangkan ia menginginkan untuk menyantap hidangan tersebut, maka lebih baik mendahulukan makan daripada shalat.

2. Hikmah yang diambil dari hadis ini adalah bahwa sesungguhnya yang diharapkan di dalam shalat adalah menghadirkan hati agar shalat menjadi khusyu' namun jika kehadiran makanan dapat membuat shalat menjadi tidak khusyu', dalam keadaan seperti ini maka mendahulukan makan adalah lebih utama.

3. Diharapkan menjauhkan hal-hal yang mengganggu ketenangan hati di dalam shalat.

4. Jumhur ulama sepakat untuk mendahulukan makan daripada shalat, namun mereka tidak menganggap hal ini adalah suatu kewajiban. Sedangkan madzhab Zahiri menganggapnya wajib dan shalatnya menjadi tidak sah.

5. Apabila waktu shalat hampir habis, maka jumhur ulama memilih mendahulukan shalat untuk menjaga waktu shalat yang sudah ditentukan. Adapun orang-orang yang menganggap pentingnya khusyu' dalam shalat, maka mereka mendahulukan makan.

6. Pendapat ini berlaku bila seseorang menginginkan untuk menyantap hidangan yang disediakan tersebut. Jika ia tidak menginginkannya, maka sebaiknya ia mendahulukan shalat. Untuk mengantisipasi hal ini, sebaiknya jadwal makan malam tidak berdekatan dengan waktu shalat.

7. Dalam kitab Ar-Rauh dijelaskan, "Makruh hukumnya orang yang melakukan shalat sambil menginginkan makanan yang tengah dihidangkan. Namun jika ia tidak menginginkan makanan itu, maka seharusnya ia mendahulukan shalat.

Wallahu a'lam.

0 - 0

Mulia Qalbu
Posted 1 week ago

Kedua,          Allahﷻ          menjadikannya          sebagai  tempat          yang           aman.          Maksudnya,          Allah  menjadikan     tanah      yang      berada      di     sekitar  Masjidilharam      sebagai      tanah      dan      tempat  yang aman bagi  orang- orang   yang  berada di  sana.    Sejak    dahulu    sampai    saat    ini    orang- orang                       Arab                       mengagungkan                       dan menyucikannya.

¬Orang- orang   Arab   terkenal   dengan   sifat  suka  menuntut  bela  atas  orang    atau   kabilah yang            membunuh           atau          menyakiti          atau  menghina   keluarganya. Di  mana saja mereka temui     orang       atau        kabilah     itu,     penuntutan balas    akan  mereka   laksanakan.  Kecuali  bila  mereka menemuinya di Tanah Haram, mereka tidak   mengganggu  sedikit   pun.  Dalam    pada  itu   sejak    zaman     dahulu    banyak    usaha   dari orang- orang   Arab  sendiri  atau     dari   bangsa- bangsa     yang    lain     untuk     menguasai    Tanah Haram    atau     untuk    merusak      Ka¦bah,    tetapi   selalu            digagalkan          Allah,         seperti         usaha Abrahah       Raja      Najasyi       dengan       tentaranya untuk   menguasai  Tanah   Haram    dan  Ka¦bah. Mereka dihancurkan. Allahﷻ berfirman:

اَلَمْ  تَرَ  كَيْفَ  فَعَلَ  رَبُّكَ  بِاَصْحٰبِ  الْفِيْلِ۝  اَلَمْ  يَجْعَلْ  كَيْدَهُمْ  فِيْ  تَضْلِيْلٍ۝ وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَ۝ تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ۝ فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ۝
Tidakkah     engkau     (Muhammad)     perhatikan  bagaimana              Tuhanmu              telah              bertindak  terhadap    pasukan    bergajah?    Bukankah    Dia  telah   menjadikan    tipu    daya    mereka   itu    sia- sia?    Dan    Dia    mengirimkan    kepada    mereka  burung     yang     berbondong- bondong,      yang  melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar, sehingga mereka dijadikan- Nya seperti  daun- daun  yang  dimakan  (ulat).  (Al- Fil [105:1]- [105:5])

اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا جَعَلْنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ اَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُوْنَ وَبِنِعْمَةِ اللّٰهِ يَكْفُرُوْنَ
Tidakkah       mereka       memperhatikan,       bahwa  Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci          yang         aman,         padahal          manusia          di sekitarnya           saling           merampok.           Mengapa  (setelah       nyata       kebenaran)      mereka      masih percaya  kepada yang batil dan ingkar  kepada  nikmat Allah? (Al- ¦Ankabut [29:67])

¬Allah             memerintahkan             agar            Maqam Ibrahim        dijadikan        sebagai        tempat        salat.  Faedah perintah itu ialah untuk menghadirkan perintah       itu       di       dalam       pikiran       atau       agar  manusia    mengikuti    apa   yang    diperintahkan itu,      seolah- olah      perintah      itu      dihadapkan  kepada           mereka           sehingga           perintah          itu tertanam    di  dalam    hati   mereka  dan  mereka  merasa    bahwa   diri   mereka     termasuk   orang yang diperintah.

¬Dengan       demikian,       maksud       ayat      ialah: Orang- orang   dahulu     yang    beriman    kepada  Ibrahim    diperintahkan    agar     menjadikan  sebagian     Maqam      Ibrahim     sebagai     tempat  salat.      Perintah      itu      ditujukan      pula      kepada  orang- orang    yang    datang     kemudian,    yang  mengakui Ibrahim, sebagai nabi dan rasul Allah     dan      mengakui     Nabi        Muhammadﷺ, salah    seorang     dari     anak     cucu     Ibrahim sebagai nabi yang terakhir.

¬Allah  memerintahkan  Nabi  Ibrahim  untuk  membersihkannya                   dalam                  arti                 yang sebenarnya             dan             dalam               arti               kiasan. Membersihkan    dalam   arti    yang   sebenarnya ialah       membersihkan       dari       segala       macam  benda yang dihukumkan najis,  seperti  segala macam                     kotoran                      dan                    sebagainya. Membersihkan          dalam          arti         kiasan         ialah membersihkannya           dari            segala           macam   perbuatan    yang    mengandung    unsur- unsur  syirik,            perbuatan             menyembah            berhala,  perbuatan- perbuatan              yang              terlarang,  bertengkar dan sebagainya.

¬Perintah             membersihkan            Ka¦bah             ini  sekalipun ditujukan kepada Nabi  Ibrahim  dan Ismail,      tetapi     termasuk     juga     orang- orang yang   datang  sesudahnya.   Allah  menamakan Ka¦bah      yang     didirikan      itu     dengan     ¤Rumah Allah¤ (Baitullah). Penamaan itu bukan berarti Allah  tinggal   di  dalam atau di  sekitar Ka¦bah.  Tetapi            maksudnya           ialah            bahwa           Allah menjadikan       rumah       itu       tempat       beribadah  kepada- Nya               dan               dalam              beribadah menghadap ke arah Ka¦bah.

¬Hikmah           menjadikan           Ka¦bah          sebagai ¤rumah  Allah¤    dan    menjadikan  sebagai  arah menghadap di  dalam beribadah kepada Allah Pencipta dan Penguasa seluruh makhluk agar manusia       merasa       dirinya       dapat       langsung  menyampaikan       pujian,       pernyataan      syukur, permohonan    pertolongan    dan    permohonan  doa kepada Allah.

¬

4 - 0

Mulia Qalbu
Posted 2 weeks ago

هَلۡ جَزَآءُ ٱلۡإِحۡسَٰنِ إِلَّا ٱلۡإِحۡسَٰنُ

hal jazā'ul-iḥsāni illal-iḥsān

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

Q.S Ar-Rahman [55] : 60

1 - 0

Mulia Qalbu
Posted 2 weeks ago

Mother day

0 - 0

Mulia Qalbu
Posted 2 weeks ago

Selamat hari ibu

2 - 0

Mulia Qalbu
Posted 2 weeks ago

Nikmati proses nya Allah selalu mewujudkan hal yang mustahil dengan cara yang lebih mustahil

1 - 0

Mulia Qalbu
Posted 1 month ago

Al Baqarah 153
Wahai orang-orang mukmin, mintalah bentuan kepada Allah dalam segala urusan kalian dengan bersabar atas segala musibah dan cobaan, bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosa, dan bersabar dalam menjalankan ketaatan- ketaatan dan kebaikan-kabaikan. Dan bersabarlah dalam menjalankan shalat di mana jiwa menjadi tenang dengannya, serta mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar melalui pertolongan, taufik dan bimbingan-Nya. Ayat ini menetapkan maiyah Allah (kebersamaan) yang khusus bagi orang-orang mukmin yang menuntut apa yang telah disebutkan. Adapun maiyah umum yang berarti ilmu dan pengetahuan Allah yang meliputi, maka ia berlaku untuk seluruh makhluk-Nya.

2 - 0

Mulia Qalbu
Posted 1 month ago

Maka dengan nikmat yang telah dianugerahkan Allah kepada kaum Muslimin, hendaklah mereka selalu ingat kepada-Nya, baik di dalam hati maupun dengan lisan, dengan jalan tahmid (membaca al- hamdulillah), tasbih (membaca Subhanallah), dan membaca Al-Qur'an dengan jalan memikirkan alam ciptaan-Nya untuk mengenal, menyadari dan meresapkan tanda- tanda keagungan, kekuasaan dan keesaan- Nya.

Apabila mereka selalu mengingat Allah, Dia pun akan selalu mengingat mereka pula. hendaklah mereka bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang telah dianugerahkan- Nya dengan jalan melaksanakan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan-Nya dan dengan jalan memuji serta bertasbih dan mengakui kebaikan-Nya. Di samping itu, janganlah mereka mengkufuri nikmat-Nya dengan menyia-nyiakan dan mempergunakannya di luar garis-garis yang telah ditentukan-Nya.

2 - 0

Mulia Qalbu
Posted 1 month ago

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا

qāla rabbi innī wahanal-‘aẓmu minnī wasyta‘alar-ra'su syaibaw wa lam akum bidu‘ā'ika rabbi syaqiyyā

Ia berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.

Q.S Maryam [19] : 4

0 - 0