SHALAT LAHIR DAN BATIN BERSAMA NABI
Syekh Ibnu Atha'illah menjelaskan:
"Perumpamaan orang yang menunaikan shalat tanpa kehadiran hati (kalbu) adalah seperti orang yang menghadiahkan seratus kotak kosong kepada raja. Tentu orang itu pantas dihukum.
Sedangkan orang yang shalat dengan kehadiran hati adalah seperti orang yang menghadiahkan permata senilai seribu dinar kepada raja.
Jika engkau masuk dalam shalat, sebenarnya engkau sedang bermunajat (berdoa) kepada Allah SWT dan berbicara kepada Rasulullah SAW. Sebab, engkau mengucapkan, "Assalamu 'alaika ayyuhan-nabiyu wa rahmatullah wa barakatuh
(Salam sejahtera berikut rahmat dan berkah Allah semoga dicurahkan kepadamu)."
Bagi orang Arab, ucapan "ayyuhal-rajul" (Wahai fulan) hanya ditujukan kepada orang yang hadir bersamanya.
Sungguh berbeda orang yang shalat disertai kehadiran hati dari orang yang shalat dengan hati yang lalai. Allah tidak menerima doa orang yang hatinya lalai.