"Orang yang belajar sejarah tapi tidak belajar sunnatullah maka ia akan melihat peristiwa sejarah dengan salah dan kabur.

Misalnya, salah satu sunnatullah itu adalah firman Allah, "Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan kekuatanmu hilang. Dan bersabarlah, Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar." (QS Al Anfal 46)

Kalau kita memandang sejarah Islam dengan kacamata sunnatullah itu, maka kacamata itu akan menafsirkan pada kita tentang sejarah kita dengan cara pandang yang tepat; bagaimana cara meraih kemenangan dan apa yang menyebabkan kekalahan."

—Prof. Dr. Ali Al Audah Al Ghamidi
Pakar Sejarah Islam dan Perang Salib

Bagi yang masih bingung, apa sih "sunnatullah" itu?

Sunnatullah adalah ketetapan Allah, atau bahasa lebih mudahnya, adalah sistem yang Allah sudah bentangkan pada makhluk-Nya sepanjang zaman sejak dulu sampai sekarang.

Misalnya, "air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah", atau "siapa yang berusaha, pasti akan mendapatkan."

Itu adalah ketetapan yang pasti terjadi dan tak akan pernah berubah Allah berfirman, "Sebagai sunnah Allah yang (berlaku juga) bagi orang-orang yang telah terdahulu sebelum(mu), dan engkau tidak akan mendapati perubahan pada sunnah Allah." (QS Al Ahzab 62)

Kalau kata Dr Raghib Sirjani, salah satu makna sunnatullah adalah, "bahwa setiap kemenangan ada syaratnya, dan setiap kekalahan ada sebabnya." Misalnya, Kaum Muslimin menang dengan iman, kalah karena godaan harta. Itu selalu terjadi sepanjang zaman. Ternyata ada polanya.

Atau, ketika Umat Islam kembali pada Al Qur'an dan banyak mencari ilmu, maka Allah akan menghebatkan mereka. Itu sudah pasti, dan memang terjadi sepanjang zaman.

Dan ketika Umat Islam meninggalkan ajaran agama, atau melupakan arahan ulama, biasanya itulah sebab-sebab yang mengantarkan pada kekalahan. Itu telah terjadi, berkali-kali. Dan itulah sunnatullah.

Makanya, kalau kita belajar sejarah, pelajari juga sunnatullah. Biar kita tahu, umat Islam di zaman kita sudah pantas belum untuk menang? Atau jangan-jangan belum siap dan masih terkubur dalam jurang kejatuhan?