Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Wilayah ini dihuni oleh berbagai suku dan etnis sejak zaman prasejarah, termasuk suku Tolaki, Buton, Muna, dan lainnya.
Pada abad ke-14 hingga abad ke-16, wilayah Sulawesi Tenggara dikuasai oleh Kesultanan Buton yang berbasis di Pulau Buton. Kesultanan Buton memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah dan hubungan politik di kawasan tersebut.
Ketika bangsa Eropa tiba di Nusantara pada abad ke-16, wilayah Sulawesi Tenggara menjadi pusat perhatian dalam perdagangan rempah-rempah. Portugis, Spanyol, dan Belanda bersaing untuk mengendalikan perdagangan tersebut.
Pada abad ke-19, Belanda berhasil menguasai wilayah Sulawesi Tenggara dan menjadikannya bagian dari Hindia Belanda. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, wilayah ini menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Pada tahun 1964, Sulawesi Tenggara resmi menjadi provinsi yang terpisah dari Provinsi Sulawesi. Sejak itu, provinsi ini telah mengalami perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya yang signifikan.
Sulawesi Tenggara juga kaya akan keindahan alam, termasuk pantai-pantai yang indah, taman laut yang menakjubkan, serta kekayaan budaya yang beragam. Hal ini menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan dari dalam dan luar negeri.
tag:
sulawesi tenggara, ksulawesi tenggara, lagu sulawesi tenggara, wisata sulawesi tenggara, suku di sulawesi tenggara, bau bau sulawesi tenggara, kendari sulawesi tenggara, wilayah sulawesi tenggara, provinsi sulawesi tenggara, wakatobi sulawesi tenggara, mengenang sulawesi tenggara, tana wolio sulawesi tenggara, lagu daerah sulawesi tenggara, kota kendari sulawesi tenggara, kendari sulawesi tenggara 2022, lagu sulawesi tenggara tana wolio, ibu kota sulawesi tenggara di mana
#faktaunik #belajar #sejarah #sejarahindonesia
0 Comments
Top Comments of this video!! :3