PokeVideoPlayer v23.9-app.js-020924_
0143ab93_videojs8_1563605 licensed under gpl3-or-later
Views : 220,408
Genre: Education
Uploaded At Jan 11, 2022 ^^
warning: returnyoutubedislikes may not be accurate, this is just an estiment ehe :3
Rating : 4.978 (26/4,645 LTDR)
99.44% of the users lieked the video!!
0.56% of the users dislieked the video!!
User score: 99.16- Masterpiece Video
RYD date created : 2024-11-03T10:55:19.239602Z
See in json
Top Comments of this video!! :3
Koreksi:
kula yg tepat. bukan kulo.
punapa yg tepat. bukan menopo.
dll. dalam penulisan di atas antara a dan o.
dalem juga tidak perlu digunakan, karena untuk kedudukan yg tinggi. seperti contoh; panembahan senapati berbicara kepada patih mandaraka yg notabene pamannya sendiri. di satu sisi, kedudukan panembahan senapati di atas patih mandaraka.
note: tidak semua bahasa krama inggil bisa digunakan oleh semua kalangan. karena itu juga berasal dari kasta atas. seperti contohnya kosakata dalem.
3 |
Saya dari Sumatera Selatan (tapi bukan di kota Palembang), ketika saya merantau untuk belajar di kampung inggris Pare Kediri, Jawa Timur. Saya agak culture shock dengan orang Jawa disana, ketika saya di kampung inggris berkata "Terimakasih Yo" ke penjual pentol (semacam bakso tapi disajikannya mirip cilok) tapi penjual pentol disana yang asli Jawa malah merengut ke saya (muka cemberut seperti mau marah tapi sungkan). Tapi ketika si penjual pentol lagi bertemu ke temannya yang juga sesama penjual pentol dan sering bilang "Yo wes yo wes" tapi mereka biasa saja nggak cemberut mungkin karena mereka sudah akrab.
Setelah saya pahami ternyata dalam bahasa Jawa ada tingkatan lawan bicara dalam bahasa Jawa seperti di video ini bahasa Jawa "Ya" itu "nggih" atau "inggih" atau "njih" dalam bahasa Jawa Kromo Halus untuk orang tua atau lebih tua dari kita, dan "iyo" "yoh" atau "yo" artinya "Ya" tapi dalam bahasa Jawa Ngoko Kasar dan hanya untuk teman sebaya atau kerabat yang sudah lama akrab.
Sedangkan di daerah kami Sumsel "Iyo" artinya sama seperti bahasa Jawa "Ya" tapi di daerah kami Sumsel tidak ada istilah halus kasar alias Egaliter dalam artian setara tidak ada tingkatan, alias siapapun lawan bicaranya mau berbicara ke teman, orang tua, uwak (kakak dari ortu atau orang Jawa bilangnya Pakde, Bude), Paman, kakak, adik, kakek, nenek, siapapun itu di Sumsel "Ya" itu tetap "Iyo".
|
Yosep Priyangga Mukti adalah buyut dari Mbah kamituwo Kanimin, Mbah Saminah, Mbah Bonawan, Mbah Suratin, Mbah Diran, Mbah Moniah, Mbah Lasirah, Mbah Marso.
Yosep Priyangga Mukti adalah canggah dari Mbah Kerto Lesono, Mbah Sungkem, Mbah Dirah, Mbah Sodimedjo, Mbah Karjo dimedjo, Mbah Rasinah, Mbah Surokarjo, Mbah Siyam, Mbah Markiteng, Mbah Menthik, Mbah Iro Medjo, mbah waginah binti sonto medjo, Mbah Baniyah, Mbah Tokromo, Joyo Japan, Sukinah.
Yosep Priyangga Mukti adalah Wareng dari Mbah Joi Kromo, Mbah Manis, Mbah Soikromo, Mbah Katinah, Mbah Gendhu, Mbah Kaminem, Mbah Nadi, lurah sutokaryo, lurah sorejo, eyang karangjati, sonto medjo, joyokromosapi, mertodrono.
Udheg udheg dari palang kromokaryo, merto dropo, ponco blimbing.
Gantung siwur dari bagus sudarmadji ketok jenggot.
|
@fahmyquinn
9 months ago
Matur nuwun
2 |